Pemerintah Amerika Serikat akan segera memutuskan nasib TikTok di negara itu. Menurut laporan resmi, keputusan akhir terkait kelanjutan operasional aplikasi asal Tiongkok tersebut akan diumumkan pada pekan depan. Pemerintah menyoroti isu keamanan data dan potensi pengaruh asing yang menjadi alasan utama ancaman pemblokiran.

Gedung Putih dan anggota parlemen terus mendorong tindakan tegas terhadap TikTok. Mereka menilai aplikasi ini bisa menjadi alat pengumpulan data bagi pemerintah Tiongkok. TikTok sendiri membantah tudingan itu dan mengklaim telah memindahkan data pengguna AS ke server domestik yang aman.

“Kami tidak mengakses data pengguna secara ilegal, dan kami tidak membagikannya kepada pihak manapun, termasuk pemerintah Tiongkok,” tegas juru bicara TikTok dalam pernyataan resminya.

Namun, pemerintah AS tetap meminta TikTok untuk dijual kepada perusahaan asal Amerika jika ingin terus beroperasi di negara tersebut. Jika pemilik TikTok, ByteDance, menolak menjual, pemerintah mengancam akan memblokir aplikasi tersebut dari toko aplikasi seperti App Store dan Google Play.

Masyarakat dan kreator konten di AS menyuarakan kekhawatiran. Mereka mengandalkan TikTok sebagai sumber pendapatan, wadah promosi, dan ruang berekspresi. Banyak slot bet 200 pengguna menandatangani petisi agar pemerintah mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi sebelum membuat keputusan.

Jika pemblokiran benar terjadi, jutaan pengguna TikTok di AS akan kehilangan akses, dan ekosistem digital akan mengalami perubahan besar. Keputusan yang akan diambil pekan depan menjadi titik balik penting dalam hubungan antara teknologi global dan kebijakan nasional.

By admin